Sabtu, 18 Juli 2009

Situs Keramat yang akan tenggelam dengan proyek jati gede???

kata penggusuran/dipindahkan bukan hanya mengancam pedagang kaki lima,tetapi mengancam keberadaanPara leluhur sumedang yang bersemayam di wilayah proyek pembangunan waduk jati gede.
25 situs keramat kuno sebelum kerajaan Sumedang larang,terancam kelestarian nya, Asal muasal Kota sumedang tentu tidak luput dari sejarah,etnis,peradaban seni dan budaya dari leluhur yang ada di wilayah proyek waduk jati gede. Leluhur yang bersemayam di sekitar proyek itu terbagi beberapa golongan:

1.Golongan RAJA/Prabu
2.Patih/Senopati
3.Kerabat Raja/Abdi Dalem/Para pengikut
4.Pamuka lembur/Kuwu/Sesepuh lembur.
Dari ke 4 golongan tersebut tersebar di pelosok/di sekitar areal proyek waduk jati gede.
Sebagai gambaran Saya lampirkan data situs yang terancam kelestarian nya:

(1)KeramatLeuwi Loa (Mbah WACANA)
DeSa.Leuwihideung- Darmaraja.

2) Situs Nangewer, berupa makam kuna (keramat)
Embah Mohammad
Abrul Saka, yang berlokasi di Kampung Nangewer,
Desa.Leuwihideung- Darmaraja.

(3) Situs Tembongagung, bekas-bekas kerajaan
Tembongagung yang sudah sulit dikenali, hanya
ditemukan sebaran keramik Cina dari masa Dinasti
Ming, yang berlokasi di Kampung Muhara, Desa
Leuwihideung, Kecamatan Darmaraja.

(4) Situs Pasir Limus, merupakan kompleks makam kuna
Eyang Jamanggala, Eyang Istri Ratna Komala Inten,
Eyang Jayaraksa (Eyang Nanti)

5) Situs Muhara, berupa makam keramat Eyang
Marapati dan Eyang Martapati, yang berada di Desa
Leuwihideung, Kecamatan Darmaraja;

(6) Situs
Marongpong, berupa makam keramat Embah Sutadiangga
dan Embah Jayadiningrat, pendiri Kampung Cihideung,
yang berlokasi di Desa Leuwihideung, Kecamatan
Darmaraja.

7) Situs Nangkod, makam Embah Janggot Jaya Prakosa,
yang berlokasi di Kampung Nangkod Desa Leuwihideung,
Kecamatan Darmaraja.

(8) Situs Sawah Jambe, berupa
tiga batu berdiri (menhir) yang terletak di wilayah
Kampung Sawah Jambe, Desa Leuwihideung, Kecamatan
Darmaraja.

(9) Situs Lameta, berupa makam keramat Embah Dira
dan Embah Toa, pendatang dari Betawi yang membedah
aliran Cihaliwung dan Cisadane. Tokoh ini juga
diceritakan sebagai orang (tempat lalandong/berobat)
Prabu Siliwangi. Situs Lameta berada di pemukiman
penduduk Kampung Lameta Desa Leuwihideung, Kecamatan
Darmaraja

10) Situs Betok, kompleks makam yang berlokasi di
Kampung Betok, Desa Leuwihideung, Kecamatan
Darmaraja

(11) Situs Tanjungsari, berupa kompleks
makam kuno Embah H. Dalem Santapura bin Betara
Sakti, penyebar agama Islam di Darmaraja, dengan
enam makam putranya, yang berlokasi di Dusun Kebon
Tiwu, Desa Cibogo, Kecamatan Darmaraja.
makam Demang Patih Mangkupraja,
Patih Sumedang semasa Pangeran Kornel, dan
makam-makam para juru kunci. Dekat situs terdapat
sumur kuno yang disebut keramat Cikahuripan

(12) Situs Munjul, berupa kompleks makam dengan
makam utama Singadipa, yang berlokasi di Kampung
Munjul, Desa Sukamenak, Kecamatan Darmaraja

(13) Situs Keramat Eretan, berupa makam keramat Embah
Geulis, istri Prabu Gajah Agung, dan makam-makam
lainnya yang berlokasi di Kampung Cisurat, Desa
Cisurat, Kecamatan Wado.

(14) Situs Cipawenang, yakni mata air
keramat. Situs ini berada dilokasi Kampung Cigangsa,
Desa Pawenang, Kecamatan Wado. Konon mata air ini
Hasil cipta ilmunya Nyi Mas Ratu Asih, putri
dari Kerajaan Nunuk di Majalengka.

(15) Situs Cigangsa
makam Embah Dalem Raden Arya Wangsa Dinaya. Situs
berlokasi di Kampung Cigangsa Desa Pawenang,
Kecamatan Wado.

(16) Situs Gagak Sangkur, berupa makam keramat Raden
Aria Sutadinata ( berasal dari Banten) yang
berlokasi di Kampung Sundulan, Desa Padajaya,
Kecamatan Wado

(17) Situs Tulang Gintung, berupa
makam keramat Eyang Haji Rarasakti atau Jayasakti
yang berlokasi di Pasir Leutik, Kampung Sundulan,
Desa Padajaya, Kecamatan Wado.

(18) Situs Keramat Gunung Penuh, berupa makam
keramat Tresna Putih, yang berlokasi di dusun
Bantarawi, Desa Padajaya, Kecamatan Wado

(19) SitusKeramat Buah Ngariung
makam Embah Wangsapraja,
penyebar Islam di Buah Ngariung
dsn. Buah Ngariung, Desa Padajaya-Wado.

(20) Situs Curug Mas, terbagi tiga komplek pemakaman, yaitu
pertama, kompleks makam Embah Dalem Panungtung Haji
Putih Sungklanglarang, penyebar agama Islam dari
Kesultanan Mataram dan makam pengikutnya yang
bernama Angling Dharma, kedua, air terjun Curug Mas
yang diyakini sebagi tempat menyimpan bokor emas,
bakakak (ayam dibelah) emas, dan tumpeng emas; dan
ketiga,keramat sumur Bandung.
Situs ini berlokasi di Kampung Cadasngampar, Desa
Sukakersa, Kecamatan Jatigede.

(21) Situs Cadasngampar, makam Aki
Angkrih, pendatang dari Sumatra yang mendirikan
Kampung Cadasngampar, dan makam keluarganya, yaitu
makam Aki Angkrih, Nini Angkrih, Aki Kulo, dan Nini
Kulo. Situs ini berlokasidi Dusun Cadasngampar, Desa
Sukakersa, Kecamatan Jatigede.

(22) Situs Tanjakan Embah, berupa makam keramat
Embah Jagadiwangsa dan Embah Sadaya Pralaya, yang
berlokasi di Desa Jemah, Kecamatan Jatigede.

(23) Situs Sukagalih, Ada lima makam yang dilengkapi
bangunan cungkup. Leluhur
pendiri desa ini yaitu Eyang Akung. Di sebelah
baratnya adalah makam istrinya
Aki Gading dan dua makam tanpa nama.
Situs ini berlokasi di Dusun Sukagalih, Desa Jemah
Kecamatan Jatigede.

(24) Situs Keramat Aji Putih. Situs
Kampung Cipeueut, Desa Cipaku, Kecamatan Darmaraja
makam Ratu Ratna Inten Nawangwulan, makam
Prabu Aji Putih, dan makam Resi Agung

(25) Situs Astana Gede Cipeueut.
Prabu Lembu Agung, Embah Jalul, dan
istri Prabu Lembu Agung.Petilasan Kerajaan Tembong agung

Tidak ada komentar: